Jumat, 14 Juni 2013

Perawatan Untuk Ikan Koi


  • Ikan koi adalah ikan arus deras. Jadi sebaiknya ada pancuran ataupun hasil air hasil filtrasi yang mengucur untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air. Bisa juga memakai aerator (pompa udara untuk menghasilkan gelembung).
  • Ikan koi tidak terlalu tahan suhu dingin, maka usahakan suhu air bisa diantara 24 derajat celcius sampai 28 derajat celcius. Mempertahankan suhu dapat dengan berbagai cara, misalnya kolam yang tidak terlalu sedikit volume airnya sehingga perubahan suhu tidak terlalu ekstrim, atau tambahkan heater (pemanas kolam). Jadi kalau suhu sedang dingin ikan-ikan koi bisa tidur di dekat heater.
  • Koi sangat doyan makan, hanya saja kalau dikasih banyak makan maka harus rajin membersihkan kotorannya yang tidak tersedot filter air, karena kalau terlalu banyak dibiarkan akan menimbulkan amonia dengan kadar tinggi. Kalau koi terlalu gemuk juga tidak baik. Ikan koi biasanya makan sehari 2 kali, pagi dan sore.
  • Kolam harus memiliki filter air. Air yang cocok untuk ikan koi bukan berarti air yang terlihat jernih tapi air yang bersih dari amonia, PH cenderung stabil, tidak mengandung zat-zat berbahaya, misalnya kaporit, dan tidak ada terlalu banyak mikroba atau bekas tumbuhan yang membusuk (lumut mati misalnya) karena akan menimbulkan penyakit jamur.
  • Kolam sebaiknya terkena sinar matahari. Tapi tidak terkena air hujan (jika sedikit saja terkena air hujan masih tidak apa-apa), karena air hujan juga dapat menyebabkan penyakit bagi koi, terutama jika filter air yang digunakan tidak bagus dan air hujan mengandung banyak zat yang tidak bersahabat dengan ikan koi, misalnya air hujan yang turun dari genting yang kotor.
  • Kolam sebaiknya berdinding halus agar tidak melukai koi, jika tidak maka biarkan berlumut agar jika koi menggesek-gesekkan badannya tidak melukai koi.
  • Sebaiknya tidak terlalu banyak ornamen dalam kolam dan tidak terlalu banyak tumbuhan air di dalam kolam. Secukupnya saja agar tidak banyak menimbulkan kotoran tumbuhan yang busuk.
  • Untuk pencegahan penyakit setiap mengganti air tambahkan garam kolam dan obat jamur dengan dosis untuk pencegahan.
  • Untuk mencegah kutu, bisa dengan menggunakan abate secara bertahap (bergantung durasi habisnya abate), gunakan setengah dosis abate agar tidak meracuni ikan, usahakan abate diletakkan di tempat yang tidak bisa dijangkau ikan koi, agar tidak dimakan, misalnya di bagian atas pancuran, atau abate dibungkus kain dan dimasukkan ke kolam.
  • Menguras air kolam juga harus secara bertahap, bergantung pada volume air pada kolam, semakin kecil maka akan semakin sering menguras air. Jika menguras air jangan langsung diganti air, tapi sisakan air lama sebanyak minimal 50%, kecuali jika air bekas pengobatan atau air yang berpenyakit menular bagi ikan. Lalu tambahkan air lagi sebanyak 50%.
  • Membersihkan filter air juga harus secara berkala, bergantung dari besarnya kolam dan kemampuan filter.
  • Membersihkan sisa makanan (pelet) ikan yang tidak dimakan oleh ikan sesegera mungkin (biasanya 5-15 menit tidak dimakan ikan).
  • Sebaiknya ikan koi di dalam kolam tidak terlalu banyak, karena akan membuat penurunan kesehatan koi jika terlalu banyak ikan di dalam kolam.
  • Koi sering melompat, jadi usahakan jarak antara air dan permukaan kolam lumayan tinggi, atau berikan saja tambahan pembatas fiber. Kalau sudah melompat dan jatuh ke tempat yang kasar, maka koi bisa terluka dan mati, kalaupun hidup maka dapat menyebabkan koi terserang penyakit, jadi setelah jatuh ke tempat yang kasar.