Selasa, 21 Januari 2014

Paradigma, Pendekatan, dan Jenis Penelitian


Penelitian adalah upaya pemecahan masalah yang dilakukan dengan metode ilmiah. Jadi tidak akan ada penelitian tanpa adanya masalah. Banyak pakar penelitian mengatakan bahwa "Jika ingin melakukan penelitian, temukan masalah terlebih dahulu. Karena dengan masalah 50% penelitian tersebut telah selesai". Dari pernyataan tersebut dapat diartikan masalah merupakan awal dari penelitian dan hal vital untuk penelitian. Setelah ditemukan masalah, selanjutnya dengan metodologi penelitian, masalah tersebut akan mudah diselesaikan.

Penyelesaian masalah penelitian pada tahap awal ditentukan pradigma dari peneliti. Paradigma merupakan suatu cara pandang, cara memahami, cara menginterpretasi, suatu kerangka berfikir, dasar keyakinan yang memberikan arahan pada tindakan. Dalam penyelesaian masalah, peneliti diharuskan melihat dari sudut pandang yang mampu dilakukan oleh peneliti tersebut.


Paradigma penelitian ada 2 macam, yaitu paradigma positivistik (ilmu didasarkan pada hukum-hukum & prosedur-prosedur yang baku) dan paradigma interpretif (setiap gejala bisa jadi memiliki makna yang berbeda). Paradigma positivistik akan melahirkan pendekatan kuantitatif (data berupa angka atau data diangkakan), sedangkan paradigma interpretif akan melahirkan pendekatan kualitatif (data berupa kata-kata). Sebagai contoh, dalam penelitian tentang manajemen kesuksesan suatu perusahaan, peneliti bisa melihat dari sudut pandang interpretif, dimana data yang didapatkan berupa kata-kata tentang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawassan di perusahaan tersebut. Apabila peneliti melihat dari sudut pandang positvistik, maka peneliti akan mendapatkan data dengan mengambil nilai berupa angka (mengkuantitatifkan data) dari data tentang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawassan di perusahaan tersebut.

Dari paradigma penelitian tersebut akan melahirkan pendekatan penelitian dimana pendekatan tersebut dibagi 2, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif terbagi menjadi 2 jenis penelitian yaitu penelitian eksperimen dan penelitian non-eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel dimana peneliti akan memberikan treatment (perlakuan). Sedangkan penelitian non-eksperimen adalah penelitian dimana peneliti tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan perlakuan (treatment).


Dalam penelitian eksperimen, ada banyak jenis penelitian, diantaranya adalah penelitian eksperimen murni, penelitian eksperimen semu, dan penelitian tindak kaji (action research). Peneltian eksperimen murni adalah penelitian yang dicirikan 4 hal, yaitu adanya perlakuan, adanya kelompok kontrol, adanya ukuran keberhasilan, dan random sampling (pengambilan sampel secara acak). Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian eksperimen yang tidak dapat memenuhi keempat ciri (di eksperimen murni), dengan kata lain salah satu ciri yang ada di penelitian eksperimen murni tidak dapat dilakukan. Penelitian tindak kaji (action research) adalah penelitian yang proses penelitiannya bersiklus dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas secara berkelanjutan. Yang dimaksud bersiklus adalah penelitian tidak akan berhenti sampai terjadi perbaikan kualitas (tujuan penelitian tercapai).


Penelitian non-eksperimen merupakan penelitian yang dalam proses penelitiannya tidak ada perlakuan. Penelitian non-eksperimen terbagi menjadi banyak jenis penelitian, akan tetapi yang paling sering dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif, jenis penelitian survei, jenis penelitian korelasi, dan jenis penelitian komparasi. Jenis penelitian deskripsi adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena atau peristiwa. Jenis penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Jenis penelitian korelasi adalah penelitian yang menghubungkan satu/lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat tanpa ada upaya untuk mempengaruhi. Dan jenis penelitian komparasi adalah penelitian yang membandingkan satu kelompok sampel dengan kelompok sampel lainnya berdasarkan variabel/ukuran tertentu.

Dalam pendekatan kualitatif, jenis penelitian yang sering dilakukan adalah penelitian kualitatif, dimana penelitian ini dilakukan untuk memahami suatu fenomena secara mendalam dengan peneliti sebagai instrumen utama. Metode pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan (observasi) dan wawancara. Penelitian kualitatif menuntut peneliti sebagai instrumen utama penelitian, hal ini bermakna bahwa peneliti harus cerdas dalam menafsirkan, mengartikan, memaknai dan menginterpretasikan data yang didapatkan menjadi sebuah jawaban penelitian (penyelesaian masalah).