Minggu, 03 Februari 2013

Pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas)


Penelitian merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah suatu prosedur yang sistematis dan obyektif untuk mendapatkan pengetahuan atau pemecahan masalah. Jadi penelitian itu diawali dari sebuah masalah yang akan diselesaikan. 

Penelitian tindakan kelas merupakan hasil dari perkembangan dari peneltian tindakan (action research). Penelitian tindakan adalah penelitian yang diprakarsai untuk memecahkan masalah langsung atau pemecahan proses reflektif masalah progresif yang dipimpin oleh individu dengan bantuan orang lain dalam tim atau sebagai bagian dari suatu "komunitas praktek" untuk memperbaiki cara mereka mengatasi masalah dan memecahkan masalah. Ini kadang-kadang disebut riset aksi partisipatif. Penelitian tindakan melibatkan proses aktif berpartisipasi dalam situasi perubahan organisasi selama melakukan penelitian. Penelitian tindakan juga dapat dilakukan oleh organisasi yang lebih besar atau lembaga, dibantu atau dipandu oleh peneliti profesional, dengan tujuan untuk meningkatkan praktik strategi dan pengetahuan tentang lingkungan di mana mereka berlatih. 

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang diprakarsai untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar di kelas secara langsung. Dengan kata lain, PTK dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Dalam penyusunan PTK syarat yang harus dilakukan adalah:
  1. Harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 
  2. Menuntut dilakukannya pencermatan secara terus menerus, ohjektif, dan sistematis. Hasil pencermatan ini digunakan sebagai bahan untuk menentukan tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.
  3. Dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. 
  4. Terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku. 
  5. Harus betul-betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya, sehingga pihak-pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan dibandingkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. 
  6. Harus benar-benar menunjukkan adanya tindakan yang dilakukan oleh sasaran tindakan, yaitu siswa yang sedang belajar. 
Setiap penelitian tentu ada subyek dan obyek penelitian. Dalam PTK, yang menjadi obyek penelitian adalah sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak. Unsur-unsur yang dapat dijadikan sasaran/objek PTK tersebut adalah : (1) siswa, (2) guru, (3) materi pelajaran, (4) peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan, baik yang dimiliki oleh siswa secara perseorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di kelas dan di laboratorium, (5) hasil pembelajaran, (6) lingkungan, dan (7) pengelolaan, hal yang termasuk dalam kegiatan pengelolaan misalnya cara dan waktu mengelompokkan siswa ketika guru memberikan tugas, pengaturan jadwal, pengaturan tempat duduk siswa, penempatan papan tulis, penataan peralatan milik siswa, dan lain-lain. 

Penyusunan PTK harus mengacu pada prinsip-prinsip PTK. Hopkins mengemukakan ada enam prinsip yang harus diperhatikan dalam PTK, yaitu: 
  1. Metode PTK yang diterapkan seyogyanya tidak mengganggu komitmen sebagai pengajar; 
  2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang berlebihan karena dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran; 
  3. Metodologi yang digunakan harus reliable; 
  4. Masalah program yang diusahakan adalah masalah yang merisaukankan, dan didasarkan pada tanggung jawab professional; 
  5. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten dan memiliki kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya; 
  6. PTK tidak dilakukan sebatas dalam konteks kelas atau mata pelajaran tertentu melainkan dengan perspektif misi sekolah secara keseluruhan. 

Agar PTK mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan harapan, maka penyusunan PTK harus melalui tahap-tahap penyusunan PTK. Tahap-tahap penyusunan PTK adalah sebagai berikut: 
  1. Menyusun rancangan tindakan (planning/perencanaan), dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakn dan pihak yang mengamati proses yang dijalankan. 
  2. Pelaksanaan Tindakan (acting), tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 
  3. Pengamatan (observing), yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Dalam tahap ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya. 
  4. Refleksi (reflecting), merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam tahap ini, guru berusaha untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan secar cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. 
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain. 

Apabila PTK dilakukan sesuai dengan konsep dan dasar-dasar penelitian yang sebenarnya, maka hasil yang akan didapatkan pasti akan optimal. Hasil yang pasti akan dicapai adalah pemecahan masalah yang terjadi di kelas dalam proses belajar mengajar (PBM).

2 komentar:

  1. Bagi yang kesulitan Karya Ilmiah (Tesis / Skripsi / PTK / PTS), silakan kontak "Media Ilmiah" HP: 08884198220 / 08882988781
    http://www.mediaptksolo.blogspot.com
    Kami siap membantu menyelesaikan Karya Ilmiah Anda.
    Privasi dan Keaslian Karya Ilmiah adalah garansi kami

    BalasHapus