Salah satu komponen fisik yang berperan vital dalam olahraga seperti
bolabasket dan bolavoli adalah daya ledak otot tungkai. Maka daripada itu perlu ada pelatihan yang dikhususkan
pada daya ledak otot tungkai. Pliometrik depth jump merupakan pelatihan yang menggunakan box setinggi 20-80 cm dan menggunakan beban sendiri untuk meningkatkan daya ledak otot
tungkai yang ditunjukkan dalam vertical
jump oleh pemain bolabasket dan
bolavoli. Untuk menghasilkan daya ledak yang lebih
besar, maka perlu ada modifikasi dengan memberikan tekanan yang lebih pada
otot-otot yang terlibat. Modifikasi tersebut adalah dengan menambahkan tinggi box
menjadi 90cm, 100cm, dan 110cm.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ketiga
modifikasi pliometrik depth jump dan membandingkan pengaruh ketiga
modifikasi pliometrik depth jump tersebut. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen dengan subjek penelitian adalah peserta ekstrakurikuler bolabasket
berjumlah 18 siswa dan peserta ekstrakurikuler bolavoli berjumlah 22 siswa. 40
subjek penelitian kemudian dibagi menjadi 4 kelompok (kelompok depth jump
box 90, depth jump box 100, depth jump box 110, dan kontrol).
Dilakukan tes dan pengukuran untuk mengetahui daya ledak otot tungkai tiap
siswa sebelum dan sesudah pemberian treatment. Analisis data dengan
menggunakan Uji-t dan Anava yang diteruskan ke penghitungan Scheffe.
Hasil dari penelitian ini adalah modifikasi
pliometrik depth jump box 90 dapat
meningkatkan daya ledak otot tungkai sebesar 6,06% dengan
nilai t =12,710 (p=0,05). Modifikasi pliometrik depth jump box 100 dapat meningkatkan
daya ledak otot tungkai sebesar
8,41% dengan nilai t =16,293 (p=0,05). Modifikasi pliometrik depth jump box 110 dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai sebesar 10,11% dengan nilai t =14,392 (p=0,05). Depth
jump box 110
mempunyai pengaruh paling besar terhadap daya ledak otot tungkai dibandingkan
dengan modifikasi depth jump box 90
dan depth jump box 100.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar