Pukulan forehand merupkana stroke yang paling umum dipakai dalam tenis (Lardner, 2000: 31). Di dalam bermain tenis pukulan forehand merupakan salah satu tehnik dasar dalam bermain tenis yang membutuhkan komponen kekuatan otot lengan, karena komponen kekuatan merupakan kemampuan gerak dasar fisik atau aktivitas fisik manusia. Dalam pelaksanaanya forehand untuk dapat memukul bola melewati net dari daerah baseline dan bola yang harus dipukul jatuh di daerah baseline lapangan diperlukan kemampuan fisik tertentu yaitu kekuatan tangan dan kekuatan lengan untuk mengayunkan raket. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ellenbecker (1995) dalam Renstrom (2002: 117) pergelangan tangan dan lengan bawah menunjukkan 20-30% kekuatannya lebih besar pada lengan yang dominan untuk fleksor dan ektensor pada saat memukul bola tenis. Sehingga dalam belajar tenis kekuatan harus diarahkan pada lengan, tangan, pergelangan tangan dan bahu, untuk meningkatkan ke efektipan pukulan-pukulan dalam bermain. Pelatihan kekuatan pada, lengan dan pergelangan tangan merupakan faktor penting dalam bermain tenis karena berbagai pukulan yang dilakukan secara berulang-ulang hal ini tergantung dari kuatnya otot yang berkontraksi (Renstrom, 2002: 117)
Pukulan forehand merupakan pukulan yang paling sering dan mudah dalam pelaksanaannya, Pukulan Forehand bergantung pada, otot bisep pectorals dan otot deltoids untuk menentukan kerasnya pukulan dalam bermain tenis. Seorang elit tenis dari Australia (Roetert, P. 2011: 116) mengatakan bahwa In the modern game of tennis, as much as 75 percen of all shots are forhand and sevice using the beceps muscle. Sedangkan lengan bawah dan pergelangan tangan mengikuti gerakan pada saat memukul bola, pukulan ini tidak semudah yang kita bayangkan. Banyak pukulan forehand yang meleset dalam sebuah pertandingan ataupun pada proses latihan. Keberhasilan dalam melakukan forehand masih membutuhkan penggunaan tehnik yang tepat untuk memaksimalkan tembakan tersebut serta kekuatan otot lengan untuk memperoleh kecepatan bola ke daerah lawan pukulan forehand adalah pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tenis lapangan. Pukulan Forehand dilakukan dengan telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan posisi raket berada pada samping kanan badan.
Pukulan forehand dilakukan dengan posisi lengan kanan saat memukul bola berada disebelah bahu kiri dan kaki kanan berada di depan kaki sebelah kiri, bagi pemain kidal posisi lengan berada pada bahu sebelah kanan, demikian pula sebaliknya bagi pemain kidal. Hal ini di perjelas Jim Bron (2002) dalam Roetert (2011:5) mengatakan bahwa: Pukulan forehand dilakukan dengan cara mengayunkan raket ke belakang dalam arah paralel garis lurus ke lapangan atau dalam bentuk agak memutar ke posisi dimana raket berada agak di bawah pinggang dan menunduk.
Anatomy Forehand (Roetert, P. 2011)
Prosedur pelaksanaan pukulan forehand (http://prasoo.wordpress.com)
Prosedur pelaksanaan pukulan forehand:
1. Gerakan dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah menentukan tempatnya zona bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis dengan grip continental (Gambar 1) atau eastern adalah pada daerah di depan badan, disekitar bawah perut.
2. Kemudian raket diayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan, tangan yang tidak memegang raket kedepan, kaki kiri maju kedepan dan badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance (Gambar 2 dan 3)
3. Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang dikehendaki, kemudian raket diayunkan kedepan menuju titik kontak antara bola dan raket (Gambar 4)
4. Raket kontak dengan bola dan usahakan bola berada pada sweetsport dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut (Gambar 5)
5. Setelah terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap diayunkan hingga melintasi badan kita kearah kira-kira jam 11 (Gambar 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar